Kamis, 24 Maret 2016

Psikoanalisis (Softskill)


Psikoanalisa

a.      Pengertian Psikoanalisis
            Analisa berasal dari kata Yunani kuno analusis yang artinya melepaskan. Analusis terbentuk dari dua suku kata, yaitu ana yang berarti kembali, dan luein yang berarti melepas sehingga jika di gabungkan maka artinya adalah melepas kembali atau menguraikan. Kata anlusis ini di serap kedalam bahasa inggris menjadi analysis yang kemudian di serap juga ke dalam bahasa Indonesia menjadi analisis. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, analisis/ana·li·sis/ n 1 penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya) untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab-musabab, duduk perkaranya, dan sebagainya); 2 Man penguraian suatu pokok atas berbagai bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri serta hubungan antarbagian untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan; 3 Kim penyelidikan kimia dengan menguraikan sesuatu untuk mengetahui zat bagiannya dan sebagainya; 4 penjabaran sesudah dikaji sebaik-baiknya; 5 pemecahan persoalan yang dimulai dengan dugaan akan kebenarannya.
Psikoanalisis adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para  pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Psikoanalisis merupakan aliran psikologi yang paling dikenal dan memiliki banyak pengaruh dalam dunia psikologi dan di bidang lainnya. Aliran Psikoanalisis dari Sigmund Freud berasumsi bahwa energi penggerak awal perilaku manusia berasal dari dalam diri manusia yang terletak jauh di alam bawah sadar. Itulah sebabnya, mengapa begitu banyak penyakit fisik yang disebabkan oleh tertekannya psikologis seseorang. Tekanan psikologis itu ditekan ke dalam alam bawah sadar seseorang. Maka dari itu, untuk menyembuhkan penyakitnya adalah dengan menggali kembali masalah yang sedang di hadapinya melalui terapi, hypnosis, dan lain-lain.

b.      Sigmun Freud (1856-1939)
 
Freud merupakan pendiri dari psikoanalisis, ia menemukan 3 unsur spesifik kepribadian, yaitu:
·         Id (Das Es)
Id adalah sistem kepribadian yang asli, dibawa sejak lahir. Id beroperasi berdasarkan prinsip kenikmatan (pleasure principle), yaitu: berusaha memperoleh kenikmatan dan menghindari rasa sakit. Id adalah letupan-letupan berupa keinginan untuk memenuhi kebutuhan dasar dan biasanya mendesak.
·         Ego (Das Ich)
Ego merupakan perkembangan dari id. Ego adalah suatu bentuk perilaku yang sudah nampak. Perilaku tersebut merupakan konflik antara id dan superego.
·         Superego (Das Ueber)
Superego berupa nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku di lingkungan tersebut. Superego beroperasi memakai prinsip idealistic (idealistic principle) sebagai lawan dari prinsip kepuasan id.
Freud juga menemukan bahwa kehidupan jiwa memiliki tiga tingkat kesadaran, yaitu:
·         Pikiran sadar
Kesadaran yang berisi semua hal yang kita cermati pada saat tertentu. Menurut Freud, hanya sebagian kecil saja Bari kehidupan mental (fikiran, persepsi, perasaan dan ingatan) yang masuk kekesadaran (consciousness). Isi-isi kesadaran itu hanya bertahan dalam waktu yang singkat di daerah conscious, dan segera tertekan ke daerah perconscious atau unconscious, begitu orang memindah perhatiannya ke yang lain.
·         Pikiran prasadar
Yakni tingkat kesadaran yang menjadi jembatan antara sadar dan taksadar. Pengalaman yang ditinggal oleh perhatian, semula disadari tetapi kemudian tidak lagi dicermati, akan ditekan pindah ke daerah prasadar.
·         Pikiran tak sadar
Tak sadar adalah bagian yang paling dalam dari struktur kesadaran dan menurut Freud merupakan bagian terpenting dari jiwa manusia. Ketidaksadaran itu berisi insting, impuls dan, dan pengalaman-pengalaman baik yang normal maupun traumatik yang ditekan oleh kesadaran dipindah ke daerah taksadar.

c.       Dinamika Kepribadian
Freud mengusulkan sebuah dinamika atau prinsip motivasional untuk menerangkan kekuatan-kekuatan yang mendorong tindakan manusia. Dorongan-dorongan itu antara lain:
1)    Seks
            Libido (hasrat seksual) adalah istilah yang biasa digunakan oleh pendiri psikoanalis, Sigmund Freud, untuk menamakan hasrat atau dorongan seksual. Ia mengatakan bahwa dorongan ini dikarakteristikkan dengan bertumbuhnya secara bertahap sampai puncak intensitas, diikuti dengan penurunan tiba-tiba dari rangsangan. Waktu dia mempelajari proses ini pada pasien-pasiennya, Freud menyimpulkan bahwa berbagai kegiatan seperti makan dan minum, dan juga kencing serta buang hajat juga memiliki pola yang sama. Konsekuensinya, ia menyimpulkan bahwa tindakan ini juga memiliki hasrat seksual juga. Freud juga tertarik pada perkembangan libido, yang ia lihat sebagai dorongan manusia yang paling dasar dan paling kuat. Ia percaya bahwa perkembangan libido dapat dibagi dalam beberapa tahap yang berbeda dan bisa dikenali.

2)    Insting Kehidupan Dan Insting Kematian
      Freud berpendapat bahwa seluruh perilaku manusia didorong oleh nafsu atau instingnya, dimana instingnya merupakan representasi neurologis dari kebutuhan-kebutuhan fisik-biologis. Freud mengemukakan insting kehidupan mencakup:
·         Kehidupan individual, dengan mendorong seorang individu memenuhi kebutuhan makan dan minum.
·         Kehidupan spesies, dengan mendorongnya untuk melakukan hubungan seks.
      Freud menyakini dibalik insting kehidupan terdapat insting kematian. Freud merujuk pada prinsip nirwana. Prinsip ini merujuk pada ketiadaan, non-eksistensi, kekosongan yang jadi tujuan hidup dalam filsafat orang-orang Budha. Bukti tentang adanya insting kematian dan prinsip nirwana adalah saat kita benar-benar menginginkan kedamaian, ketenangan, jauh dari segala bentuk dorongan dan rangsangan, yang dapat dilihat dari tindakan kita meminum alkohol atau memakai narkoba.
3)   Kecemasan
      Kecemasan merupakan perasaan terjepit dan terancam. Menurut Freud ada tiga jenis kecemasan:
·         Kecemasan realistic
            Kecemasan jenis ini disebut sebagai rasa takut. Contohnya: Ketika ada seorang yang melempar seekor ular berbisa di depan kita, maka kita akan mengalami kecemasan realistik.
·         Kecemasan moral
            Kecemasan moral ini merupakan kata lain dari rasa malu, rasa bersalah atau rasa takut mendapat sanksi. Kecemasan ini bisa muncul karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa yang mereka yakini benar secara moral, misal tidak mampu mengurus orang tua yang memasuki usia lanjut.
·         Kecemasan neurotic
            Kecemasan akibat bahaya yang tidak diketahui. Misalnya kita pernah merasakan gugup, tidak mampu mengendalikan diri, perilaku, akal, dan mikiran kita maka kita sedang mengalami kecemasan neurotik.

d.      Tokoh-tokoh Pengikut Sigmund Freud
·         Alfred Adler (1870-1937)
 
Kondisi inferior individu saat dilahirkan yang mengakibatkan individu terus menerus berjuang untuk memperoleh perasaan-perasaan positif dan kesempurnaan.

·         Carl Jung (1875-1961)
 
Ketidaksadaran kolektif merupakan suatu sumber energi lebih kuat yang memiliki isi bawaan  yang sama dengan seluruh anggota suatu kelompok etnik atau ras.

·         Karen Horney (1885-1952)
 
Kecemasan dasar yang timbul dari rasa tidak aman pada masa kanak-kanak yang berlanjut sepanjang hidup.

·         Harry Stack Sullivan (1892-1949)
 
Kepribadian atau diri  sebagai suatu sistem  terbuka yang berinteraksi dengan lingkungan sehingga setiap saat individu diartikan sebagai gabungan daripengalaman-pengalaman interaksi tersebut.

·         Erich Fromm (1900-1980)
 
Fromm memandang dunia modern menyebabkan individu berada dalam kondisi kesepian dan ketidakberdayaan.


e.       Contoh Psikoanalisis dan Pembahasannya
·         Contoh :
Seorang anak kecil, jika meminta sesuatu dan tidak dituruti pasti dia akan merengek dan menangis untuk mendapatkan apa yang dia inginkan, atau bahkan melakukan tindakan yang melanggar norma seperti mencuri. Misalnya seorang anak kecil yang meminta ibunya untuk membelikan es krim. Namun, ibunya tidak membelikannya es krim karena khawatir anaknya sakit flu. Anaknya yang tidak dituruti kemauannya tersebut pasti akan merengek dan menangis di depan ibunya. Bahkan ia bisa saja mencuri. Namun, jika dia mengerti bahwa mencuri itu adalah hal yang melanggar norma, dia tidak akan mencuri es krim tersebut. Dan anak tersebut hanya bisa sabar untuk menunggu ibunya membelikan es krim.
·         Pembahasan :
Psikoanalisis bekerja dengan menggunakan tiga unsur, yaitu Id (Das Es), berupa suatu keinginan untuk memenuhi kebutuhan berdasarkan suatu prinsip kenikmatan (dalam hal ini adalah keinginan seorang anak untuk membeli es krim). Yang kedua, ego (Das Ich), berupa perilaku yang nampak dan merupakan perkembangan dari id (dalam hal ini adalah seorang anak yang meminta ibunya untuk membelikan es krim). Yang terakhir adalah superego (Das Ueber), berupa nilai-nilai yang berlaku di lingkungan (dalam hal ini adalah suatu nilai dimana mencuri adalah perilaku yang melanggar norma). Namun, ada kelemahan dalam penemuan Freud ini. Freud tidak menjelaskan jika terdapat penolakan terus-menerus dalam pemenuhan id dapat memungkinkan terjadinya perilaku-perilaku tanpa menghiraukan superego dalam memenuhi keinginan. Walaupun pelaku tersebut sudah mengenal norma (superego) yang ada di dalam masyarakat.  Dalam contoh diatas, memungkinkan anak melakukan hal yang negatif seperti mencuri, walaupun ia mengerti bahwa mencuri itu tidak baik. Hal ini bisa terjadi jika ibunya tetap tidak membolehkan anaknya membeli es krim. Padahal mencuri merupakan suatu pelanggaran norma (superego).



f.   Kesimpulan
      Psikoanalisis merupakan cabang dari ilmu psikologi yang menjelaskan proses perilaku manusia atau penggerak dari adanya perilaku manusia. Pendiri dari cabang ilmu psikologi ini adalah Sigmund Freud, ia menemukan tiga unsur pada psikoanalisis, yaitu yang pertama Id, suatu letupan-letupan yang berupa keinginan manusia yang berdasar pada prinsip kenikmatan. Yang kedua Ego, berupa perilaku yang dilakukan manusia untuk memenuhi keinginannya. Dan yang terakhir Superego, suatu aturan dalam masyarakat yang membimbing perilaku manusia menurut norma yang berlaku. Teori ini kemudian dikembangkan lagi oleh para pengikut Freud, yaitu Alfred Adler, Carl Jung, Karen Horney, Harry Stack Sullivan, dan Erich Fromm.



Daftar Pustaka

Kamusq. Analisis. http://www.kamusq.com.
Septi Martiana. Psikoanalisis Sigmund. http://septimartiana.blogspot.co.id.
Wivrit. Psikoanalisa. http://www.wivrit.com.  

Nama: Firda Nur Zanah
NPM: 12515706
Kelas: 1PA06