Behaviorisme
a. Pengertian Behaviorisme
Teori behaviorisme adalah teori perkembangan perilaku,
yang dapat diukur, diamati, dan dihasilkan oleh respon pelajar terhadap
rangsangan. Kata behaviorisme berasal dari bahas inggris yaitu “behavior” artinya
tingkah laku, reaksi total. Kemudian diberi akhiran “isme”, menjadi
behaviorisme yang berarti aliran dalam psikologi yang objek penelitiannya
adalah sesuatu yang dapat diindera yaitu perilaku yang tampak atau yang dapat
diobservasi. Gerakan behaviorisme ini secara formal diawali oleh seorang
psikolog Amerika, yaitu John Broadus Watson (1878-1958), mendukung perilaku
tampak yang dapat diamati sebagai satu-satunya subjek pembahasan yang masuk
akal bagi ilmu pengetahuan psikologi sejati.
b. Tokoh-tokoh Behaviorisme
·
Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936)
Pavlov menemukan teori classical conditioning atau
pengkondisian lingkungan secara klasik, yaitu individu dapat dikendalikan
dengan cara mengganti stimulus alami dengan stimulus yang tepat untuk mendapatkan
pengulang respon yang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa dia
dikendalikan oleh stimulus yang berasal dari luar dirinya.
Pavlov mengadakan eksperimen yang dilakukan terhadap seekor
anjing. Pertama, anjing dioperasi pada salah satu kelenjar air liurnya diberi
alat penampung sehingga air liurnya dapat dilihat. Sebelum penelitian anjing
selalu mengeluarkan air liur setiap kali melihat makanan, namun ketika
mendengar bunyi bel air liur tidak keluar. Lalu dilakukan pembiasaan mendengar
bunyi bel bersama dengan pemberian makanan berupa daging, dan hasilnya anjing
akan mengeluarkan air liur meskipun hanya mendengar bunyi bel.
Berdasarkan eksperimen
tersebut Pavlov menghasilkan hukum-hukum belajar yaitu:
o
Law of respondent conditioning, artinya hukum pembiasaan yang dituntut, yakni jika dua
macam stimulus dihadirkan secara simultan (yang salah satunya berfungsi sebagai
reinforser) maka reflex dan stimulus lainnya akan meningkat.
o
Law of respondent extinction, artinya hukum pemusnahan yang dituntut yakni jika reflex
yang sudah diperkuat melalui respondent conditioning itu didatangkan kembali
tanpa menghadirkan reinforser, maka kekuatannya akan menurun.
·
Edward Lee Thorndike
(1874-1949)
Edward L. Thorndike
menemukan teori connectionism, menurut thorndike, seluruh kegiatan
belajar adalah didasarkan pada jaringan asosiasi atau hubungan (bonds) yang dibentuk
anatara stimulus dan respon. Teori ini juga bisa disebut S-R bond theory atau S-R psychology of learning.
Dalam eksperimennya
Thorndike menggunakan seekor kucing yang dikurung didalam kandang yang
dilengkapi dengan sebuah tombol yang apabila tertekan akan otomatis terbuka,
diluar kandang diletakkan makanan kucing. Lalu kucing berusaha mengambil
makanan itu dengan melompat-lompat ke berbagai arah didalam kandang tersebut
dan dengan tidak sengaja dia menekan tombol dan pintunya pun otomatis terbuka.
Dan seterusnya saat dia lapar, dia akan menekan tombol untuk mendapatkan
makanannya.
Dari hasil eksperimennya
itu Thorndike menemukan hukum-hukum belajar yaitu:
o
Law of readiness, artinya
bahwa belajar akan terjadi bila ada kesiapan dari individu. Thorndike percaya
bahwa kesiapan adalah kondisi belajar yang penting karena kepuasan/frustasi
bergantung pada kondisi kesiapan individu.
o
Law of exercise, artinya
bahwa hubungan antara stimulus dengan respon akan semakin bertambah erat
apabila sering dilatih dan akan semakin berkurang apabila jarang atau tidak
dilatih.
o
Law of effect, artinya
bahwa jika sebuah respon menghasilkan efek yang memuaskan, maka hubungan
stimulus-respon akan semakin kuat, begitupun sebaliknya, semakin tidak
memuaskan efek yang dicapai respon, maka semakin lemah pula hubungan yang
terjadi antara stimulus-respon.
·
Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)
B. F Skinner menemukan
teori operant conditioning, yaitu bahwa makhluk hidup yaitu manusia dan hewan
selalu berada dalam proses operating (melakukan sesuatu) terhadap lingkungannya.
Ia berpandangan bahwa perilaku operant terjadi tanpa adanya stimulus yang
nyata. Skinner melakukan eksperimen terhadap tikus dan juga burung merpati dan
menghasilkan hukum-hukum belajar yaitu:
o
Law of operant conditioning, artinya
jika timbulnya perilaku diiringi dengan stimulus penguat maka kekuatan perilaku
tersebut akan meningkat.
o
Law of operant extinction, artinya
jika timbulnya perilaku operant telah diperkuat melalui proses conditioning itu
tidak diiringi stimulus penguat maka perilaku tersebut akan menurun bahkan
musnah.
·
John Broadus Watson
(1878-1958)
John Watson lahir pada tahun 1878 dan meninggal tahun 1958. Minat
awalnya adalah pada filsafat, sebelum beralih ke psikologi karena pengaruh
Angell. Akhirnya ia memutuskan menulis disertasi dalam bidang psikologi
eksperimen dan melakukan studi-studi dengan tikus percobaan. Tahun 1903 ia
menyelesaikan disertasinya. Tahun 1908 ia pindah ke John Hopkins University
dan menjadi direktur lab psi di sana. Pada tahun 1912 ia menulis karya utamanya
yang dikenal sebagai ‘behaviorist’s manifesto’, yaitu “Psychology as the
Behaviorists Views it”. Dalam karyanya ini Watson menetapkan dasar konsep
utama dari aliran behaviorisme:
a.
Psikologi adalah cabang eksperimental dari natural science. Posisinya setara dengan ilmu kimia dan fisika sehingga
introspeksi tidak punya tempat di dalamnya.
b. Sejauh ini
psikologi gagal dalam usahanya membuktikan jati diri sebagai natural science. Salah satu halangannya adalah keputusan untuk menjadikan
bidang kesadaran sebagai obyek psikologi. Oleh karenanya kesadaran/mind harus
dihapus dari ruang lingkup psikologi.
c. Obyek studi
psikologi yang sebenarnya adalah perilaku nyata.
c. Contoh Behaviorisme dan Pembahasannya
·
Contoh :
Seorang
anak kecil biasanya susah sekali untuk diajak belajar mengenai suatu hal.
Biasanya, ibunya akan melakukan apapun agar anaknya mau belajar. Ibunya mencoba
membujuk anaknya untuk belajar. Dan pada suatu hari ibunya senang anaknya mau
belajar. Karena ibunya merasa bangga, maka ibunya membelikan anak tersebut
makanan kesukaannya, yaitu coklat sebagai hadiah. Anaknya merasa sangat senang
karena pemberian hadiah dari ibunya. Keesokan harinya ia terus mencoba lebih
rajin belajar dengan harapan ibunya akan membelikan makanan kesukaannya lagi.
·
Pembahasan :
Cara kerja sederhana dari
behaviorisme adalah dengan stimulusà respon. Stimulus dalam contoh
diatas adalah pemberian coklat sebagai hadiah kepada anaknya jika anaknya mau
belajar. Respon dalam contoh diatas adalah sikap atau perilaku anak tersebut
yang mau belajar dengan adanya motivasi berupa hadiah dari ibunya.
d. Kesimpulan
Behaviorisme merupakan percabangan dari
ilmu psikologi yang membahas tentang perilaku yang dihasilkan dari respon
terhadap suatu rangsangan tertentu. Proses sederhana dari teori behaviorisme
ini adalah, stimulusàrespon. Stimulus merupakan suatu rangsangan
yang dapat menghasilkan respon tertentu. Dan respon merupakan suatu reaksi yang
dihasilkan dari rangsangan tertentu dan biasanya diwujudkan dalam bentuk
perilaku. Behaviorisme ini diawali oleh psikolog Amerika yaitu John Broadus
Watson dan dikembangkan oleh Ivan
Petrovich Pavlov, Edward Lee Thorndike, dan Burrhus Frederic Skinner.
Daftar Pustaka
Nama: Firda Nur Zanah
NPM: 12515706
Kelas: 1PA06
Tidak ada komentar:
Posting Komentar