DIALISIS
BAB I
Pendahuluan
1.1
Pengertian Dialisis
Dialisis adalah
proses perpindahan molekul terlarut
dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membran semi-permeabel.
Molekul terlarut yang berukuran lebih kecil dari pori-pori membran tersebut
dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang lebih besar akan tertahan di dalam
kantung membran. Selulosa adalah
salah satu jenis materi penyusun membran dialisis yang cukup umum dipakai
karena bersifat inert untuk berbagai jenis senyawa atau molekul yang
akan dipisahkan. Laju difusi ditentukan oleh beberapa kondisi:
·
Konsentrasi molekul pelarut yang akan keluar
dari kantung dialisis. Jika konsentrasi molekul terlarut di lingkungan lebih
kecil dibandingkan dengan yang ada di dalam kantung dialisis maka laju difusi
akan semakin cepat.
·
Luas permukaan kantung dialisis. Semakin luas
permukaan membran yang digunakan maka laju difusi akan semakin cepat.
·
Volume pelarut. Jika rasio luas permukaan
membran dengan volume pelarut besar maka laju difusi akan berlangsung dengan
cepat karena molekul terlarut dapat berdifusi dalam jarak yang dekat.
BAB II
ISI
2.1
Cara Kerja Dialisis
Prinsip
dialisis atau pemisahan koloid dari ion-ion penggangu ini didasarkan pada
perbedaan laju transport partikel. Proses dialisis koloid sangatlah sederhana.
Koloid yang akan di dialisis dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang terbuat
dari selaput semipermeabel. Jika kantong berisi koloid tersebut kemudian
dimasukkan ke dalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion
pengganggu akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal
selaput semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.
2.1
Contoh Dialisis
1. Memisahkan
ion-ion sianida dari tepung tapioka
2. Proses
cuci darah
3. Proses
pemisahan hasil-hasil metabolisme dari darah oleh ginjal
2.2
Macam-macam Dialisis
Ada dua jenis Dialisis, yaitu:
1.
Hemodialisis
Pada Hemodialisis, proses cuci darah biasanya dilakukan dengan sebuah mesin dialisis. Proses ini tidak dilakukan setiap hari, cukup 3 kali seminggu dengan masing-masing sesi berlangsung sekitar 4-5 jam. Proses Hemodialisis bisa dilakukan di rumah Anda atau pada sebuah klinik.
Pada Hemodialisis, proses cuci darah biasanya dilakukan dengan sebuah mesin dialisis. Proses ini tidak dilakukan setiap hari, cukup 3 kali seminggu dengan masing-masing sesi berlangsung sekitar 4-5 jam. Proses Hemodialisis bisa dilakukan di rumah Anda atau pada sebuah klinik.
Hemodialisis biasanya direkomendasikan untuk
orang-orang yang:
·
Mengalami gangguan penglihatan
·
Memiliki kepikunan
·
Orang dengan kondisi kesehatan sangat lemah
Kerugian Hemodialisis:
·
Bila ingin bepergian, harus direncanakan jauh
jauh hari ? pasien harus membuat janji dengan Klinik Dialisis di luar kota/luar
negeri.
·
Pasien harus menjalani diet makanan
(khususnya yang tinggi potassium, garam, dll) serta membatasi jumlah cairan
yang harus diminum (1000-1500ml per hari).
1. Peritoneal
Dialisis
Peritoneal Dialisis biasanya disarankan untuk pasien dengan criteria:
Peritoneal Dialisis biasanya disarankan untuk pasien dengan criteria:
·
Anak anak diatas usia 2 tahun atau lebih
·
Orang orang yang masih memiliki fungsi ginjal
yang terbatas
·
Orang dewasa yang tidak memiliki penyakit
kronis, seperti: jantung ataupun kanker
Peritoneal Dialisis memerlukan tindakan
pembedahan untuk memasang kateter dalam perut penderita. Ada dua macam metode,
yaitu yaitu continuous peritoneal dialysis (CAPD)
dan Continonus Cycling Peritoneal Dialysis (CCPD).
Di Indonesia, CAPD lebih lazim digunakan
daripada CCPD. CAPD tidak memerlukan mesin, dan biasanya pasien perlu melakukan
4 kali penggantian kantung Dialisis dalam sehari, masing – masing selama
30 menit.
Keuntungan
Peritoneal
Dialisis:
·
Pasien lebih memiliki kebebasan untuk
bepergian, tidak perlu mengunjungi Pusat Dialisis
·
Batasan dalam DIET dan cairan yang diminum
lebih longgar dibanding pasien hemodialisa
Kerugian Peritoneal
Dialisis:
Meningkatnya resiko terjadinya infeksi pada
peritoneum (peritonitis), kurang energi dan pada beberapa
kasus dapat terjadi malnutrisi. Peritonitis dapat mengakibatkan gejala,
seperti:
·
Nyeri perut
·
Muntah
·
Menggigil
Bila peritonitis berulang terjadi, dokter
mungkin perlu melakukan operasi pembedahan untuk memperbaiki peritoneum. Tindakan
dialisa memerlukan biaya tidak sedikit. Bila per sesi hemodialisa biayanya
sekitar Rp. 600.000 per tindakan, artinya per bulan biayanya sekitar Rp.
4,8 juta diluar obat dan biaya medis yang lain seperti laboratorium,
dll.
Namun demikian biaya tersebut dapat dibantu
melalui program Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) maupun Gakin
(khusus untuk warga DKI Jakarta yang kurang mampu).
1.3
Kegunaan dan manfaat
Metode
dialisis banyak digunakan dalam pemurnian protein (terutama enzim).
Dalam proses ini, dialisis digunakan untuk menghilangkan molekul garam,
seperti amonium sulfat,
sebelum dilanjutkan dalam proses pemurnian berikutnya ataupun pada tahap akhir
pemurnian. Dialisis juga banyak digunakan dalam proses pencucian darah pada
pasien penderita gagal ginjal. Untuk
kasus ini, peranan ginjal untuk menghilangkan senyawa beracun, garam dan air berlebih
digantikan dengan sistem buatan. Hemodialisis
adalah metode pencucian darah dengan menggunakan mesin, sedangkan dialisis peritoneal
menggunakan membran peritoneal yang berlokasi di daerah perut untuk
menggantikan peranan ginjal
BAB
III
Penutup
3.1 Kesimpulan
Dialisis
adalah
salah satu sifat koloid yang merupakan cara untuk mengurangi ion-ion pengganggu
yang terdapat dalam sistem koloid dengan menggunakan selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah
sejenis alat saring yang dibuat khusus untuk keperluan dialisis koloid yang
memiliki daya saring sangat tinggi. Selaput semipermeabel ini hanya melewatkan
molekul air dan ion-ion saja, sedangkan partikel koloid tetap tinggal.
Cara kerja dialisis yaitu koloid yang akan di dialisis dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel. Jika kantong berisi koloid tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion pengganggu akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.
Cara kerja dialisis yaitu koloid yang akan di dialisis dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel. Jika kantong berisi koloid tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion pengganggu akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.
Ada dua macam dialisis, yaitu Hemodialisis
dan Peritoneal Dialisis. Hemodialisis
adalah metode pencucian darah dengan menggunakan mesin, sedangkan dialisis
peritoneal menggunakan membran peritoneal yang berlokasi di daerah perut untuk
menggantikan peranan ginjal.
Daftar
Pusaka
https://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&cad=rja&uact=8&ved=0CCkQFjAA&url=http%3A%2F%2Fwww.slideshare.net%2Firpansetiadi%2Fkimia-dialisis&ei=x-RHU8LkFsyArgftwoGIBQ&usg=AFQjCNFJNFEjLCttIFN_LVKK8jf89fcOwA&sig2=J3lp6fyADJ5fh1I8T-gYqQ
Nama : Firda Nur Zanah
NPM : 12515706
Kelas : 1PA06
Tugas : Softskill
Nama : Firda Nur Zanah
NPM : 12515706
Kelas : 1PA06
Tugas : Softskill
Tidak ada komentar:
Posting Komentar