Rabu, 23 September 2015

Tugas Softskill (IBD) -> Dialisis

  DIALISIS


BAB I
Pendahuluan

1.1           Pengertian Dialisis
Dialisis adalah proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membran semi-permeabel. Molekul terlarut yang berukuran lebih kecil dari pori-pori membran tersebut dapat keluar, sedangkan molekul lainnya yang lebih besar akan tertahan di dalam kantung membran. Selulosa adalah salah satu jenis materi penyusun membran dialisis yang cukup umum dipakai karena bersifat inert untuk berbagai jenis senyawa atau molekul yang akan dipisahkan. Laju difusi ditentukan oleh beberapa kondisi:
·               Konsentrasi molekul pelarut yang akan keluar dari kantung dialisis. Jika konsentrasi molekul terlarut di lingkungan lebih kecil dibandingkan dengan yang ada di dalam kantung dialisis maka laju difusi akan semakin cepat.
·              Luas permukaan kantung dialisis. Semakin luas permukaan membran yang digunakan maka laju difusi akan semakin cepat.
·              Volume pelarut. Jika rasio luas permukaan membran dengan volume pelarut besar maka laju difusi akan berlangsung dengan cepat karena molekul terlarut dapat berdifusi dalam jarak yang dekat.





BAB II
ISI

2.1           Cara Kerja Dialisis
Prinsip dialisis atau pemisahan koloid dari ion-ion penggangu ini didasarkan pada perbedaan laju transport partikel. Proses dialisis koloid sangatlah sederhana. Koloid yang akan di dialisis dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel. Jika kantong berisi koloid tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion pengganggu akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan. 



 
2.1           Contoh Dialisis
1.      Memisahkan ion-ion sianida dari tepung tapioka

2.      Proses cuci darah

3.      Proses pemisahan hasil-hasil metabolisme dari darah oleh ginjal






2.2           Macam-macam Dialisis
Ada dua jenis Dialisis, yaitu:

1.      Hemodialisis
Pada Hemodialisis, proses cuci darah biasanya dilakukan dengan sebuah mesin dialisis. Proses ini tidak dilakukan setiap hari, cukup 3 kali seminggu dengan masing-masing sesi berlangsung sekitar 4-5 jam. Proses Hemodialisis bisa dilakukan di rumah Anda atau pada sebuah klinik.

Hemodialisis biasanya direkomendasikan untuk orang-orang yang:

·         Mengalami gangguan penglihatan

·         Memiliki kepikunan

·         Orang dengan kondisi kesehatan sangat lemah



Kerugian Hemodialisis:

·         Bila ingin bepergian, harus direncanakan jauh jauh hari ? pasien harus membuat janji dengan Klinik Dialisis di luar kota/luar negeri.

·         Pasien harus menjalani diet makanan (khususnya yang tinggi potassium, garam, dll) serta membatasi jumlah cairan yang harus diminum (1000-1500ml per hari).


 
 
1.      Peritoneal Dialisis
Peritoneal Dialisis biasanya disarankan untuk pasien dengan criteria:

·         Anak anak diatas usia 2 tahun atau lebih

·         Orang orang yang masih memiliki fungsi ginjal yang terbatas

·         Orang dewasa yang tidak memiliki penyakit kronis, seperti: jantung ataupun kanker

Peritoneal Dialisis memerlukan tindakan pembedahan untuk memasang kateter dalam perut penderita. Ada dua macam metode, yaitu yaitu continuous peritoneal dialysis (CAPD) dan Continonus Cycling Peritoneal Dialysis (CCPD).

Di Indonesia, CAPD lebih lazim digunakan daripada CCPD. CAPD tidak memerlukan mesin, dan biasanya pasien perlu melakukan 4 kali penggantian kantung Dialisis dalam sehari,  masing – masing selama 30 menit.

Keuntungan Peritoneal Dialisis:

·         Pasien lebih memiliki kebebasan untuk bepergian, tidak perlu mengunjungi Pusat Dialisis

·         Batasan dalam DIET dan cairan yang diminum lebih longgar dibanding pasien hemodialisa



Kerugian Peritoneal Dialisis:

Meningkatnya resiko terjadinya infeksi pada peritoneum (peritonitis), kurang energi dan pada beberapa kasus dapat terjadi malnutrisi. Peritonitis dapat mengakibatkan gejala, seperti:

·         Nyeri perut

·         Muntah

·         Menggigil


 
Bila peritonitis berulang terjadi, dokter mungkin perlu melakukan operasi pembedahan untuk memperbaiki peritoneum. Tindakan dialisa memerlukan biaya tidak sedikit. Bila per sesi hemodialisa biayanya sekitar Rp. 600.000 per tindakan, artinya per bulan biayanya sekitar  Rp. 4,8 juta  diluar obat dan biaya medis yang lain seperti laboratorium, dll.

Namun demikian biaya tersebut dapat dibantu melalui program  Jamkesmas (jaminan kesehatan masyarakat) maupun Gakin (khusus untuk warga DKI Jakarta yang kurang mampu).
1.3           Kegunaan dan manfaat
Metode dialisis banyak digunakan dalam pemurnian protein (terutama enzim). Dalam proses ini, dialisis digunakan untuk menghilangkan molekul garam, seperti amonium sulfat, sebelum dilanjutkan dalam proses pemurnian berikutnya ataupun pada tahap akhir pemurnian.  Dialisis juga banyak digunakan dalam proses pencucian darah pada pasien penderita gagal ginjal. Untuk kasus ini, peranan ginjal untuk menghilangkan senyawa beracun, garam dan air berlebih digantikan dengan sistem buatan. Hemodialisis adalah metode pencucian darah dengan menggunakan mesin, sedangkan dialisis peritoneal menggunakan membran peritoneal yang berlokasi di daerah perut untuk menggantikan peranan ginjal


BAB III

Penutup

3.1    Kesimpulan
Dialisis adalah salah satu sifat koloid yang merupakan cara untuk mengurangi ion-ion pengganggu yang terdapat dalam sistem koloid dengan menggunakan selaput semipermeabel. Selaput semipermeabel adalah sejenis alat saring yang dibuat khusus untuk keperluan dialisis koloid yang memiliki daya saring sangat tinggi. Selaput semipermeabel ini hanya melewatkan molekul air dan ion-ion saja, sedangkan partikel koloid tetap tinggal.
            Cara kerja dialisis yaitu
koloid yang akan di dialisis dimasukkan ke dalam sebuah kantong yang terbuat dari selaput semipermeabel. Jika kantong berisi koloid tersebut kemudian dimasukkan ke dalam sebuah tempat berisi air yang mengalir, maka ion-ion pengganggu akan menembus selaput semipermeabel bersama air dan yang tinggal selaput semipermeabel hanyalah koloid yang telah dimurnikan.

Ada dua macam dialisis, yaitu Hemodialisis dan Peritoneal Dialisis. Hemodialisis adalah metode pencucian darah dengan menggunakan mesin, sedangkan dialisis peritoneal menggunakan membran peritoneal yang berlokasi di daerah perut untuk menggantikan peranan ginjal.





Daftar Pusaka





Tidak ada komentar:

Posting Komentar