BUNGA BANGKAI
A.
Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum)
Bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang
krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum
Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan
bunga (majemuk)
terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas
(juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya
berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan
sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.
Bunga
bangkai raksasa sering dipertukarkan dengan bunga raksasa Rafflesia arnoldii.
Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama
mengeluarkan bau yang tak enak. Walaupun ukuran bunga
bangkai (Amorphophallus titanum) lebih besar daripada bunga Rafflesia arnoldii, bunga bangkai bukan
bunga terbesar, karena sebenarnya bunga bangkai terdiri dari ribuan bunga kecil
yang tumbuh pada batang yang sama. Bunga bangkai bukan bunga tunggal, tetapi
masuk dalam jenis bunga majemuk (inflorescence). Bagian yang menjulang
(tongkol atau spadix) pada bunga tersebut sebenarnya terdiri dari
koloni bunga kecil. Walaupun sama-sama berbau busuk, bunga bangkai
berbeda dengan bunga Raflesia, baik dari klasifikasi biologis, warna, cara
hidup, dan siklus hidupnya.
B. Ekologi dan habitat
Bunga bangkai
umumnya merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah beriklim
tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan
Pasifik, termasuk di Indonesia. Bunga Titan Arum dapat ditemukan pada
habitat hutan tropis di Sumatera, khususnya pada ketinggian diantara 120 sampai
365 meter diatas permukaan laut
Di kawasan SPHT
Taman Nasional Kayan Mentarang, jenis bunga bangkai ini dapat tumbuh dengan
tinggi kisaran 1,5 meter dengan lebar sekitar 50 – 70 cm. Banyak di jumpai
disekitar pinggir sungai dan daerah dataran lembab. Bunga ini mekar sekitar
bulan Nopember, dan yang terakhir di jumpai pada tanggal 23 Nopember 2013
(Misoniman/POLHUT TN Kayan Mentarang). Pada fase vegetatif, bunga bangkai ini
muncul daun dan batang mencapai 2,5 meter dengan diameter sekitar 25 cm.
Taman Wisata
Mekarsari sebagai taman terlengkap dalam hal koleksi tanaman umum maupun
tanaman langka memiliki berbagai varietas dari bunga bangkai seperti : Amorphophallus titanum,
Amorphophallus paeoniifolius, Amorphophallus campanulatus, Amorphophalus
gigantus, dan lain
sebagainya. Salah satu bunga bangkai koleksi Taman Wisata Mekarsari dari
spesies Amorphophallus
titanum, terakhir
mekar pada tanggal 11 November 2009 dengan tinggi bunga mencapai 2,3 m, lingkar
bunga 1,30 cm dan lebar tajuk 1,25 m.
C.
Perkembangan Bunga
Bangkai
Tumbuhan
ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase
vegetatif dan fase generatif. Perkembangan bunga bangkai sampai membentuk bunga
memerlukan proses waktu yang sangat lama. Satu kali masa vegetatif (pertumbuhan
daun) membutuhkan waktu 7 – 8 bulan. Setelah daunnya mati dan kering, umbi
didalam tanah akan bertambah besar kemudian akan berlanjut menjadi fase
vegetatif (pertumbuhan bunga). Setelah melalui 2 – 3 kali masa vegetatif maka
selanjutnya masa generatif (tumbuh bunga). Pertumbuhan dari tunas mulai muncul
sampai bunga mekar membutuhkan waktu 3 minggu.
Rata-rata pertambahan panjang bunga setiap harinya adalah 4 – 6 cm. Misi
yang diemban oleh Taman Wisata Mekarsari dalam memperkenalkan dan melestarikan
berbagai jenis bunga raksasa ini adalah sejalan dengan konsep 4-si (Konservasi,
Reboisasi, Edukasi, dan Rekreasi) yang selama ini telah dicanangkan oleh Taman
Wisata Mekarsari. Sehingga diharapkan masyarakat menjadi lebih kenal dan peduli
terhadap tanaman langka nusantara, khususnya dari jenis bunga raksasa.
Proses Mekar Bunga Bangkai
D. Ancaman
Populasi bunga bangkai liar sudah semakin
berkurang karena habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian,
perkebunan, dan pemukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat yang merasa
terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan daunnya.
E. Upaya WWF
Meskipun WWF tidak secara langsung
memiliki program konservasi Amorphophallus, akan tetapi upaya
konservasi habitat, misalnya di Taman Nasional Bukit
Barisan yang berada di Sumatera, yang
didukung oleh WWF, diharapkan dapat mempertahankan flora unik ini di habitat
alaminya. Upaya untuk mengenalkan berbagai macam spesies bunga bangkai pada
masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera, juga sangat penting. Pengenalan
ini diharapkan mampu mendukung pembudidayaan tanaman ini sehingga akan tetap
bertahan dari kepunahan.
Terdapat sekitar 170 spesies bunga
bangkai di seluruh dunia. Spesies yang terkenal di Indonesia diantaranya
adalah:
v Amorphophallus titanium
v Amorphophallus gigas
v Amorphophallus decussilvae
v Amorphophallus beccarii
v Amorphophallus
campanulatus
v Amorphophallus
oncophyllus
Sumber:
Wikipedia. Bunga bgangkai raksasa. https://id.wikipedia.org
WWF. Program spesies bunga bangkai. http://www.wwf.or.id
What is the difference between the carcass and the rafflesia flower? There are many people who still think that other names corpse flower is the rafflesia flower.
BalasHapustogel online