Jumat, 15 April 2016

Bunga Bangkai (Softskill)


BUNGA BANGKAI

A.    Bunga Bangkai (Amorphophallus titanum)
Bunga bangkai raksasa atau suweg raksasa atau batang krebuit (nama lokal untuk fase vegetatif), Amorphophallus titanum Becc., merupakan tumbuhan dari suku talas-talasan (Araceae) endemik dari Sumatera, Indonesia, yang dikenal sebagai tumbuhan dengan bunga (majemuk) terbesar di dunia, meskipun catatan menyebutkan bahwa kerabatnya, A. gigas (juga endemik dari Sumatera) dapat menghasilkan bunga setinggi 5m. Namanya berasal dari bunganya yang mengeluarkan bau seperti bangkai yang membusuk, yang dimaksudkan sebenarnya untuk mengundang kumbang dan lalat untuk menyerbuki bunganya.
Bunga bangkai raksasa sering dipertukarkan dengan bunga raksasa Rafflesia arnoldii. Mungkin karena kedua jenis tumbuhan ini sama-sama memiliki bunga yang berukuran raksasa, dan keduanya sama-sama mengeluarkan bau yang tak enak. Walaupun ukuran bunga bangkai (Amorphophallus titanum) lebih besar daripada bunga Rafflesia arnoldii, bunga bangkai bukan bunga terbesar, karena sebenarnya bunga bangkai terdiri dari ribuan bunga kecil yang tumbuh pada batang yang sama. Bunga bangkai bukan bunga tunggal, tetapi masuk dalam jenis bunga majemuk (inflorescence). Bagian yang menjulang (tongkol atau spadix) pada bunga tersebut sebenarnya terdiri dari koloni bunga kecil.  Walaupun sama-sama berbau busuk, bunga bangkai berbeda dengan bunga Raflesia, baik dari klasifikasi biologis, warna, cara hidup, dan siklus hidupnya.

B.     Ekologi dan habitat

Bunga bangkai umumnya merupakan tumbuhan khas dataran rendah yang tumbuh di daerah beriklim tropis dan subtropis mulai dari kawasan Afrika barat hingga ke Kepulauan Pasifik, termasuk di Indonesia.  Bunga Titan Arum dapat ditemukan pada habitat hutan tropis di Sumatera, khususnya pada ketinggian diantara 120 sampai 365 meter diatas permukaan laut
Di kawasan SPHT Taman Nasional Kayan Mentarang, jenis bunga bangkai ini dapat tumbuh dengan tinggi kisaran 1,5 meter dengan lebar sekitar 50 – 70 cm. Banyak di jumpai disekitar pinggir sungai dan daerah dataran lembab. Bunga ini mekar sekitar bulan Nopember, dan yang terakhir di jumpai pada tanggal 23 Nopember 2013 (Misoniman/POLHUT TN Kayan Mentarang). Pada fase vegetatif, bunga bangkai ini muncul daun dan batang mencapai 2,5 meter dengan diameter sekitar 25 cm.
Taman Wisata Mekarsari sebagai taman terlengkap dalam hal koleksi tanaman umum maupun tanaman langka memiliki berbagai varietas dari bunga bangkai seperti : Amorphophallus titanum, Amorphophallus paeoniifolius, Amorphophallus campanulatus, Amorphophalus gigantus, dan lain sebagainya. Salah satu bunga bangkai koleksi Taman Wisata Mekarsari dari spesies Amorphophallus titanum, terakhir mekar pada tanggal 11 November 2009 dengan tinggi bunga mencapai 2,3 m, lingkar bunga 1,30 cm dan lebar tajuk 1,25 m.

C.    Perkembangan Bunga Bangkai
Tumbuhan ini memiliki dua fase dalam kehidupannya yang muncul secara bergantian, fase vegetatif dan fase generatif. Perkembangan bunga bangkai sampai membentuk bunga memerlukan proses waktu yang sangat lama. Satu kali masa vegetatif (pertumbuhan daun) membutuhkan waktu 7 – 8 bulan. Setelah daunnya mati dan kering, umbi didalam tanah akan bertambah besar kemudian akan berlanjut menjadi fase vegetatif (pertumbuhan bunga). Setelah melalui 2 – 3 kali masa vegetatif maka selanjutnya masa generatif (tumbuh bunga). Pertumbuhan dari tunas mulai muncul sampai bunga mekar membutuhkan waktu 3 minggu.
Rata-rata pertambahan panjang bunga setiap harinya adalah 4 – 6 cm. Misi yang diemban oleh Taman Wisata Mekarsari dalam memperkenalkan dan melestarikan berbagai jenis bunga raksasa ini adalah sejalan dengan konsep 4-si (Konservasi, Reboisasi, Edukasi, dan Rekreasi) yang selama ini telah dicanangkan oleh Taman Wisata Mekarsari. Sehingga diharapkan masyarakat menjadi lebih kenal dan peduli terhadap tanaman langka nusantara, khususnya dari jenis bunga raksasa.

Proses Mekar Bunga Bangkai

 


D.    Ancaman

Populasi bunga bangkai liar sudah semakin berkurang karena habitat alaminya banyak mengalami alih fungsi menjadi lahan pertanian, perkebunan, dan pemukiman. Penyebab lainnya adalah masyarakat yang merasa terancam dengan bau busuk bunga ini, lalu memotong bunga dan daunnya.

E.     Upaya WWF

Meskipun WWF tidak secara langsung memiliki program konservasi  Amorphophallus, akan tetapi upaya konservasi habitat, misalnya di Taman Nasional Bukit Barisan yang berada di Sumatera, yang didukung oleh WWF, diharapkan dapat mempertahankan flora unik ini di habitat alaminya. Upaya untuk mengenalkan berbagai macam spesies bunga bangkai pada masyarakat Indonesia, khususnya di Sumatera, juga sangat penting. Pengenalan ini diharapkan mampu mendukung pembudidayaan tanaman ini sehingga akan tetap bertahan dari kepunahan.
Terdapat sekitar 170 spesies bunga bangkai di seluruh dunia. Spesies yang terkenal di Indonesia diantaranya adalah:
v  Amorphophallus titanium
v  Amorphophallus gigas
v   Amorphophallus decussilvae
v   Amorphophallus beccarii
v  Amorphophallus campanulatus
v  Amorphophallus oncophyllus


Sumber:
Nabila, Nanda. Artikel tentang bunga bangkai. http://nandanabilla07.blogspot.co.id
Wikipedia. Bunga bgangkai raksasa. https://id.wikipedia.org
WWF. Program spesies bunga bangkai. http://www.wwf.or.id


1 komentar:

  1. What is the difference between the carcass and the rafflesia flower? There are many people who still think that other names corpse flower is the rafflesia flower.
    togel online

    BalasHapus