Kunjungan ke
Museum Seni Rupa dan Keramik
A. Gedung Museum Seni Rupa dan Keramik
Gedung
Museum Seni Rupa dan Keramik ini dibangun pada tahun 1870. Gedung yang dibangun
pada 12 Januari 1870 itu awalnya digunakan oleh Pemerintah Hindia-Belanda untuk
Kantor Dewan Kehakiman pada Benteng Batavia (Ordinaris Raad van Justitie Binnen
Het Kasteel Batavia). Kemudian pada masa pendudukan Jepang dan perjuangan
kemerdekaan Indonesia, gedung ini dijadikan sebagai asrama militer. Pada 10
Januari 1972, gedung dengan delapan tiang besar di bagian depan itu dijadikan
bangunan bersejarah serta cagar budaya yang dilindungi. Lalu pada tahun
1973-1976, gedung tersebut digunakan untuk Kantor Walikota Jakarta Barat. Pada
tanggal 20 Agustus 1976, gedung ini diresmikan sebagai Gedung Balai Seni Rupa
oleh Presiden Soeharto. Dan di gedung ini pula terdapat Museum Keramik yang
diresmikan oleh Bapak Ali Sadikin (Gubernur DKI Jakarta) pada tanggal 10 Juni
1977, kemudian pada tahun 1990 sampai sekarang menjadi Museum Seni Rupa dan
Keramik.
B. Tujuan dari
Kunjungan
Pada
kunjungan kali ini, saya, Firda Nur Zanah dan beberapa teman saya ditugaskan
untuk melihat berbagai karya yang ada di dalam museum ini. Dan berikut adalah
beberapa foto dari karya-karya yang terdapat di museum ini:
“Keramik Buatan Eropa” abad ke 19-20
“Rumah-rumahy China di Jatinegara “Miniatur Rumah”
Karya Amrus Natalsya 2000 Terakota Majapahit
“ Keramik dengan Teknik Warna-warni”
Buatan
Guang-Dong, Dinasti Qing abad ke-19
Tidak ada komentar:
Posting Komentar