Selasa, 21 Juni 2016

Belajar


BELAJAR

1. Pengertian
Pembelajaran secara umum didefinisikan sebagai suatu proses yang menyatukan kognitif, emosional, dan lingkungan pengaruh dan pengalaman untuk memperoleh, meningkatkan, atau membuat perubahan’s pengetahuan satu, keterampilan, nilai, dan pandangan dunia.
Belajar sebagai suatu proses berfokus pada apa yang terjadi ketika belajar berlangsung. Penjelasan tentang apa yang terjadi merupakan teori-teori belajar. Teori belajar adalah upaya untuk menggambarkan bagaimana orang dan hewan belajar, sehingga membantu kita memahami proses kompleks inheren pembelajaran. Berikut beberapa definisi belajar menurut beberapa ahli psikologi.
James Patrick Chaplin dalamDictionary of Psychology: 1985.Belajar dibatasi dengan dua macam rumusan. Rumusan pertama Belajar adalah perolehan perubahan tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan kedua Belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus.
Hintzman, Douglas L. dalamThe Psychology of Learning and Memory: 1987. Belajar adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme, manusia atau hewan, disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut.
John Burville Biggs  dalam Teaching for learning: the view from cognitive psychology: 1991. Belajar mempunyai tiga macam rumusan, yaitu :
2. Jenis-jenis pembelajaran
a. Behaviorisme
Behaviorisme adalah sebuah teori pembelajaran yanng memusatkan hanya pada perilaku yang dapat diamati, tidak memperhitungkan pentingnya aktifitas mental seperti berfikir, berhasrat, dan berharap.
b. Pembelajaran asosiasi
Yaitu pembelajaran yang terjadi ketika sebuah hubungan atau asosiasi dibuat untuk menghubungkan 2 peristiwa.
c. Pembelajaran melalui pengamatan
Pembelajaran yang muncul ketika seseorang mengamati dan meniru perilaku orang lain disebut juga dengan meniru atau modeling.

3. Teori-teori  Pembelajaran
a. Teori  Pavlov
Dalam sebuah eksperimennya ia secara rutin meletakkan bubuk daging dalam mulut seekor anjing, yang menyebabkan anjing tersebut mengeluarkan air liur. Anjing ini ternyata mengeluarkan air  liur sebagai respon dari berbagai rangsangan yang berkaitan dengan makanan, seperti saat melihat makanan, saat melihat seorang membawa makanan kedalam ruangan, dan saat suara pintu tertutup ketika makanan datang. Pavlov menyadari bahwa asosiasi antara penglihatan dan pendengaran dengan makanan merupakan jenis belajar yang sangat penting. Yang kemudian dikenal dengan nama pengondisian klasik. Sehingga anjing tersebut sudah terkondisi dengan ekperimen pavlov, apabila terdengar suara bel  air liurnya akan keluar. Berarti pembelajaran menurut pavlov adalah pengondisian, atau dilakukan berulang-ulang.
b. B.F Skinner
Psikologi  Amerika, B.F Skinner (1938) mengembangkan konsep instrumenral. pengondisian instrumental adalah sebuah bentuk dari pembelajaran asosiatif dimana konsekuensi dari sebuah perilaku mengubah kemungkinan berulangnya perilaku.
Sebagai contoh, dalam pengondisian instrumental, menunjukkan kemampuan optimal dalam kompetensi skating (perilaku ) cenrung menghasilkan nilai yang tinggi dari para juri ( konsekuensi), yang kemudian membuat para sakter bersemangat untuk terus berlatih dan berkompetensi.  Jadi pengondisian klasik meliputi perilaku responden, pengondisian instrumental terdiri atas perilaku instrumental, perilaku disengaja yang beroperasi terhadap lingkungan, dan menghasilkan rangsangan berupa ganjaran atau hukuman.
c. Bandura
Model pembelajaran melalui pengamatan Bandura terdapat 4 proses pembelajaran yaitu perhatian, pengendapan, reproduksi motorik dan penguatan atau kondisi intensif.  contohnya seperti jika anda ingin belajar bermain ski, maka anda perlu memerhatikan kata-kata dan contoh gerakan dari instruktur. Kemudian anda perlu mengingat apa yang dilakukan instruktur dan apa saran-sarannya untuk mencegah bencana. Selanjutnya anda juga memerlukan kemampuan motorik untuk mengulang apa yang telah ditunjukkan oleh intruktur. Ketika anda mendapat pujian dari instruktur setelah anda menyelesaikan beberapa gerakan akan meningkatkan motivasi anda untuk terus bermain ski.
d. Maslov
Teori didasarkan atas asumsi bahwa di dalam diri kita ada dua hal :
(1)   Suatu usaha yang positif untuk berkembang
(2)   Kekuatan untuk melawan atau menolak perkembangan itu, (maslov, 1968)
Pada diri masing-masing orang mempunyai berbagai perasaan takut seperti rasa takut untuk berusaha atau berkembang, takut untuk mengambil kesempatan, takut membahayakan apa yang sudah ia miliki dan sebagainya. Tetapi mendorong untuk maju ke arah keutuhan, keunikan diri, menghadapi dunia luar dan pada saat itu juga ia dapat menerima diri sendifi (self).
Maslov membagi kebutuhan-kebutuhan (needs) manusia menjadi tujuh hirarki. Bila seseorang telah dapat memenuhi kebutuhan pertama, seperti kebutuhan fisiologis, barulah ia dapat menginginkan kebutuhan yang terletak di tasnya, ialah kebutuhan mendapatkan rasa aman dan seterusnya. Hirarki kebutuhan manusia menurut Maslov ini mempunyai implikasi yang penting yang harus diperhatikan oleh guru pada waktu ia mengajar anak-anak. Ia mengatakan bahwa perhatian dan motivasi belajar tidak mungkin berkembang kalau kebutuhan dasar si siswa belum terpenuhi.
e. Carl Rogers
Salah seorang tokoh psikologi humanistik adalah Carl Rogers, seorang ahli psikoterapi. la mempunyai pandangan bahwa siswa yang belajar hendaknya tidak dipaksa, melainkan dibiarkan belajar bebas. Tidak itu saja, siswa juga diharapkan dapat membebaskan dirinya hingga ia dapat mengambil keputusan sendiri dan berani bertanggung jawab atas keputusan-keputusan yang ia ambil atau pilih.
Dalam belajar demikian, anak tidak dketak menjadi orang lain melainkan dibiarkan dan dipupuk untuk menjadi dirinya sendiri. la tidak direkayasa agar terikat kepada orang lain, bergantung kepada pihak lain dan memenuhi harapan orang lain. la dibiarkan agar tetap bisa menjadi arsitek buat dirinya sendiri.
Rogers mengemukakan prinsip-prinsip belajar humanistik sebagai berikut :
a. Hasrat untuk belajar
Hasrat untuk belajar merupakan suatu hal yang bersifat alamiah bagi manusia. Ini disebabkan adanya hasrat ingin tahu manusia yang terus menerus terhadap dunia dengan segala isinya. Hasrat ingin tahu yang demikian terhadap dunia sekelilingnya, menjadikan penyebab seseorang senantiasa berusaha mencari jawabannya. Dalam proses mencari jawaban inilah, seseorang mengalami aktivitas-aktivitas belajar.
b. Belajar bermakna.
Dalam pandangan psikologi humanistik makna sangat penting dalam belajar. Seorang beraktivitas atau tidak senantiasa akan menimbang-nimbang apakah aktivitas tersebut menipunyai makna buat dirinya. Sebab, sesuatu yang tak bermakna bagi dirinya, tentu tidak akan ia lakukan.
c. Belajar tanpa hukuman.
Hukuman memang dapat saja membuat seseorang untuk belajar. Tetapi, hasil belajar demikian tidak akan bertahan lama. la melakukan aktivitas sekedar menghindari ancaman hukuman. Pada hal, manakala hukuman tak ada, aktivitaspun tidak akan dilakukan. Oleh karena itu, agar anak belajar justru harus dibebaskan dari ancaman hukuman.
Belajar yang terbebas dari ancaman hukuman demikian im menjadikan penyebab anak bebas melakukan apa saja, mencoba-coba sesuatu yang bermanfaat buat dirinya. mengadakan eksperimentasi-eksperimentasi hingga anak dapat menemukan sendiri mengenai sesuatu yang baru. Kreativitas anak dalam belajar yang bebas dari ancaman hukuman dengan sendirinya juga akan meningkat.
d. Belajar dengan inisiatif sendiri.
Belajar dengan inisiatif sendiri pada diri pembelajar sebenamya menyiratkan betapa tingginya motivasi internal yang dipunyai. Pembelajar yang banyak berinisiatif tatkala belajar, senantiasa mencari cara-cara hingga dia berhasil dalam belajarnya. Inisialif yang lahir dari diri sendiri im juga menunjukkan rendalmya dependensi pembelajar terhadap orang lain. la akan bebas melakukan apa saja dalam belajarnya. dan tidak terikat oleh rekayasa-rekayasa yang berasal dari lingkungannya. Pada diri pembelajar yang kaya inisiatif, terdapat kemampuan untuk mengarahkan dirinya sendiri, menentukan pilihannya sendiri serta berusaha menimbang-nimbang sendiri mana hal yang baik bagi dirinya. la akan berusaha dengan totalitas pribadinya untuk mencapai sesuatu yang ia cita-citakan.
e. Belajar dan perubahan.
Dunia terus berubah, dan siapapun di dunia ini tak ada yang dapat menangkal perobahan. Oleh karena itu, pembelajar haruslah dapat belajar dalam segala kondisi dan situasi yang serba berubah. Kalau tidak, ia akan terlindas oleh perubahan.
Dengan demikian, belajar yang sekedar mengingat fakta, menghafal sesuatu, dipandang tidak cukup. Orang harus dapat menyesuaikan dalam sebuah dunia yang senantiasa berubah.
Dalam bukunya freedom to learn, ia menunjukkan sejumlah prinsip-prinsip belajar humanistik yang penting, di antaranya adalah :
(1)        Manusia itu mempunyai kemampuan untuk belajar secara alami.
(2)        Belajar yang signifikan terjadi apabila subject matter di rasakan murid mempunyai relevansi dengan maksud-maksudnya sendiri.
(3)        Belajar yang menyangkut suatu perubahan di dalam persepsi mengenai dirinya sendiri dianggap mengancam dan cenderung untuk ditolaknya.
(4)        Tugas-tugas belajar yang mengancam diri adalah lebilh mudah dirasakan dan diasimilasikan apabila ancaman- ancaman dari luar itu semakin kecil
(5)        Apabila ancaman terhadap diri siswa rendah, pengalaman dapat diperoleh dengan berbagai cara yang berbeda-beda dan terjadilah proses belajar
(6)        Belajar yang bermakna diperoleh siswa dengan melakukannya.
(7)        Belajar diperlancar bilamana siswa dilibatkan dalam proses belajar dan ikut bertanggung-jawab terhadap proses belajar itu.
(8)        Belajar atas inisiatif sendiri yang melibatkan pribadi
siswa seutuhnya baik perasaan maupun intelek, merupakan cara yang dapat memberikan basil yang mendalam dan lestari.
(9)        Kepercayaan tehadap diri sendiri, kemerdekaan. kreativitas lebih mudah dicapai terutama siswa dibiasakan untuk mawas diri dan mengeritik dirinya sendiri dan penilaian diri orang lain merupakan cara kedua yang penting.
(10)    Belajar yang paling berguna secara sosial di dalam dunia modern ini adalah belajar mengenai proses belajar. suatu keterbukaan yang terus-menerus terhadap pengalaman dan penyatuannya ke dalam dirinya sendiri mengenai proses perubahan itu.
Sumber:
Ndan Beibeck. Pengertian Belajar. https://ndanbeibeck.wordpress.com
Wardah, Nurul. Teori Belajar Menurut Psikologi. http://yoroelz09.blogspot.co.id.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar