Selasa, 14 Juni 2016

Motivasi


Motivasi


A.   Pengertian
Motif berasal dari bahasa latin Movere yang berarti bergerak (inggris: move to). Motif diartikan sebagai kekuatan yang ada di dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat (driving force). Menurut Walgito, Motivasi adalah keadaan dalam diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. Menurut Walgito, motivasi mengandung tiga aspek, yaitu:
·     Keadaan yang mendorong dan kesiapan bergerak dalam diri organisme.
·     Perilaku yang timbul karena keadaan itu.
·     Sasaran atau tujuan yang dikejar.
Menurut Plotnik, Motivasi merupakan berbagai faktor fisiologis dan psikologis yang menyebabkan seseorang melakukan aktivitas dengan cara yang spesifik pada waktu tertentu untuk bertindak. Menurut Plotnik, terdapat tiga ciri seseorang yang termotivasi, yaitu:
·     Anda terdorong berbuat atau melaksanakan suatu kegiatan.
·     Anda langsung mengarahkan energi anda untuk mencapai tujuan tertentu.
·     Anda memiliki intensitas perasaan-perasaan yang berbeda pada tujuan itu.

B.   Siklus motivasi
 
Timbulnya motivasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor internal dan eksternal. Faktor eksternal (stimulus yang datangnya dari luar diri individu yaitu lingkungan hidupnya. Konsep motif timbul didasari oleh keinginan dan bukan kebutuhan. Keinginan untuk memperoleh sesuatu sangat dipengaruhi oleh sistem nilai untuk  memenuhi kepuasan pribadinya). Sedangkan faktor internal dapat dibedakan menjadi faktor fisik (stimulus yang datangnya dari dalam diri individu seperti rasa lapar dan haus. Sehingga individu terdorong untuk memenuhi kebutuhan dasar tersebut seperti bertindak untuk mencari makanan dan minuman) dan faktor psikologis (seperti kebutuhan kasih sayang, harga diri, aktualisasi diri dll). Faktor-faktor ini merupakan faktor pemicu (driving state) yang dapat menimbulkan perilaku (instrumental behaviour) untuk mencapai tujuan (goal) tertentu.

C.   Teori-teori motivasi:
·     Teori Dorongan (drive theory) àPada intinya teori dorongan menyatakan bahwa prilaku di dorong ke arah tujuan tertentu oleh kondisi yang mendesak dalam diri individu tersebut.
·     Teori Insentif (insentive theory) à Teori insentif memberi tekanan pada prilaku yang dimotivasi oleh pemberian insentif. Teori insentif lebih merupakan satu daya tarik atau rangsangan yang datang dari luar diri individu. Teori insentif mengarahkan individu untuk mendapatkan atau memperoleh kenikmatan dengan mencapai apa yang disebut sebagai insentif positif dan menghindari insentif negatif.
·     Teori Level-Optimalà Teori ini berbicara tentang motivasi yang timbul untuk mengejar level optimal.
·     Teori Proses Terbalik (Opponent-process theory) à Teori ini lebih fokus kepada motivasi individu untuk mendapat kenikmatan sesudah atau setelah melampaui atau mengatasi tantangan atau rintangan.

D.  Jenis-jenis motivasi:
Menurut Walgito ada 2 jenis motif yaitu:
1. Motif Fisiologis à dorongan secara internal dari individu guna mempertahankan eksistensi sebagai makhluk hidup. Sehingga motif ini dikenal sebagai motif dasar atau motif primer atau motif alami atau motif bawaan.
2. Motif Sosial à cenderung lebih kompleks dan merupakan sumber dari banyak perilaku atau tindakan atau perbuatan manusia.

Menurut Plotnik, ada 3 jenis motif yaitu:
1.Kebutuhan biologis à tuntutan fisiologis yang penting agar kita bisa bertahan hidup dan mendapatkan kesejahteraan fisik.
2.Kebutuhan sosial à Kebutuhan yang diperoleh individu melalui proses belajar dan pengalaman.
3. Kebutuhan kepuasan (statisfying needs) à Merujuk kepada hirarki kebutuhan menurut pandangan Maslow yaitu mulai dari kepuasan biologis hingga kepuasan pada tingkatan aktualisasi diri.

Contoh: Queenie adalah seorang gadis yang berperawakan tinggi besar. Saat di sekolah, dia selalu diejek oleh teman-temannya dengan ejekan "anak gendut”, “anak gembrot”, raksasa, dan lain-lain karena uku- ran badannya yang terlampau besar. Ia merasa malu dan sangat sedih akan hal ini. Dia mulai termotivasi untuk diet agar ia terlihat langsing dan cantik. Terlebih lagi saat dia mulai menyukai seorang pria. Ia menjadi sangat termotivasi untuk terlihat cantik di depan pria yang ia sukai. Lalu ia melakukan diet ketat dengan cara porsi makan dikurangi, serta ia selalu meluangkan waktu untuk berolahraga. Sekarang Queenie memang terlihat lebih langsing dari sebelumnya, sehingga teman-remannya telah berhenti mengejeknya. Dan menurutnya, ia sudah menjadi cantik seperti apa yang telah ia impikan. Karena menurutnya orang cantik adalah orang yang langsing.
Penjelasan: Peristiwa ini menandakan adanya teori insentif, yaitu teori yang menyatakan bahwa terdapat pemberian tekanan pada perilaku yang dimotivasi oleh pemberian insentif. Hal ini lebih mengatakan adanya tarikan atau rangsangan dari luar. Dan setelah kita mempelajari siklus motivasi di atas, kita dapat mengetahui tahap-tahap dari motivasi yang terbentuk tersebut. Tahap-tahap itu adalah, pertama adanya faktor pemicu /driving state (ejekan dari teman dan pria yang disukai Queenie) yang dapat menimbulkan perilaku /instrumental behaviour (mengurangi porsi makan dan berolahraga) untuk mencapai tujuan /goal (menjadi langsing dan terlihat cantik).

Sumber:

Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
Riyanti, Dwi & Hendro Prabowo. 1998. Psikologi Umum 2. Jakarta: Universitas Gunadarma.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar