MEMORI
Ingatan atau
sering disebutmemory adalah sebuah fungsi dari kognisi yang
melibatkan otak dalam pengambilan informasi. Ingatan akan dipelajari lebih
mendalam di psikologi kognitif dan ilmu saraf. Pada umumnya para ahli memandang
ingatan sebagai hubungan antara pengalaman dengan masa lampau.Apa yang telah
diingat adalah hal yang pernah dialami, pernah dipersepsinya, dan hal tersebut
pernah dimasukkan kedalam jiwanya dan disimpan kemudian pada suatu waktu
kejadian itu ditimbulkan kembali dalam kesadaran. Ingatanmerupakan kemampuan
untuk menerima dan memasukkan (learning), menyimpan (retention)
dan menimbulkan kembali apa yang pernah dialami (remembering).
Dalam
proses mengingat informasi ada 3 tahapan yaitu memasukkan informasi (encoding),
penyimpanan (storage), dan mengingat (retrieval stage).
MACAM-MACAM MEMORI
Pembagian jenis memori ada beberapa macam versi. Teori yang sederhana membagi memori menjadi dua, yaitu :
– memori jangka pendek
– memori jangka panjang
Sedangkan Thomas L Madden membagi memori manusia manjadi 5 macam, antara lain :
Pembagian jenis memori ada beberapa macam versi. Teori yang sederhana membagi memori menjadi dua, yaitu :
– memori jangka pendek
– memori jangka panjang
Sedangkan Thomas L Madden membagi memori manusia manjadi 5 macam, antara lain :
1. memori jangka pendek – SEGERA
Memori
jangka pendek-SEGERA adalah tempat dalam otak yang menampung informasi baru
yang masuk. Memori ini terletak di lobe depan Cerebral Cortex dalam otak.
Memori ini hanya dapat menangai sekitar tujuh bit informasi (plus atau minus 2)
sebelum memori itu menyalurkan informasi ke memori kerja atau memori perantara.
Catatan :
otak diperkirakan dapat menangani sekitar 100 juta bit informasi per detik.
Manusia terus-menerus menerima jutaan bit informasi per detik. Jika corpus callosum dapat menangani 100 juta bit per detik, maka 7 bit pasti ditransfer secara spontan (sepermiliar detik)
Manusia terus-menerus menerima jutaan bit informasi per detik. Jika corpus callosum dapat menangani 100 juta bit per detik, maka 7 bit pasti ditransfer secara spontan (sepermiliar detik)
2. memori
jangka pendek – KERJA
Memori ini
dapat diandaikan seperti buku catatan yang terbuka di meja kerja Anda.
Informasi ditulis, dibaca, atau dicatat dalam memori ini. Yang terpenting,
memori ini merupakan apa yang difokuskan saat ini.
3. memori
jangka pendek – PERANTARA
Memori ini
dapat diumpamakan seperti “recycle bin atau tempat sampah” dikomputer Anda.
Ketika Anda membersihkan file-file aktif, Anda mengirim informasi ke recycle
bin. Perbedaannya adalah : dalam komputer Anda dapat “mengosongkan” recycle
bin, tetapi dalam memori jangka pendek perantara informasi ini selalu tersimpan
di sana.
Pada malam
hari, ketika tidur, semua informasi jangka pendek di download ke dalam memori
jangka panjang. Keputusan lain perlu dibuat. Apakah informasi ini akan saya
perlukan besok atau dalam waktu dekat ? jika jawabannya ya, informasi ini
disimpan dalam memori jangka panjang-KERJA. Jika jawabannya tidak, informasi
disimpan dalam memori jangka panjang – ARSIP. Berdasarkan inilah di awal saya
menyarankan Anda agar menyediakan jam tidur yang cukup bagi anak Anda.
4. memori jangka panjang – KERJA
Adalah
pengetahuan yang diperlukan sehari-hari. Anda perlu tahu dimana Anda tinggal,
berapa nomor telepon Anda dan sebagainya.
5. memori jangka panjang – ARSIP
Adalah
pengetahuan yang tidak Anda gunakan saat ini atau tidak akan digunakan untuk
waktu lama. Memori yang disimpan juga makin lama makin banyak. Semakin banyak
hal yang ditumpuk membuat memori yang pertama disimpan sulit diingat kembali
Seperti halnya barang-barang di gudang sebuah rumah. Awalnya gudang itu kosong.
Lalu kotak pertama diletakkan di sudut. Kemudian kotak kedua disusun di
atasnya. Lalu ditambah kotak ketiga hingga kotak kelima ratus.
Kotak pertama masih ada di sana, akan tetapi sulit mengambilnya meskipun Anda ingat kotak itu ada.
Kotak pertama masih ada di sana, akan tetapi sulit mengambilnya meskipun Anda ingat kotak itu ada.
B. Fungsi Memasukkan (Encoding)
Proses Encoding (pengkodean terhadap apa yang
dipersepsi dengan cara mengubah menjadi simbol-simbol atau gelombang-gelombang
listrik tertentu yang sesuai dengan peringkat yang ada pada organisme).
Jadi encoding merupakan suatu proses mengubah sifat suatu
informasi ke dalam bentuk yang sesuai dengan sifat-sifat memori organisme.
Proses ini sangat mempengaruhi lamanya suatu informasi disimpan dalam memori.
Proses pengubahan informasi
ini dapat terjadi dengan dua cara, yaitu:
1. Tidak
sengaja, yaitu apabila hal-hal yang diterima oleh inderanya dimasukkan
dengan tidak sengaja ke dalam ingatannya. Contoh konkritnya dapat kita lihat
pada anak-anak yang umumnya menyimpan pengalaman yang tidak disengaja, misalnya
bahwa ia akan mendapat apa yang diinginkan jika ia menangis keras-keras sambil
berguling-guling.
2. Sengaja, yaitu
bila individu dengan sengaja memasukkan pengalaman dan pengetahuan ke dalam
ingatannya. Contohnya kita sebagai mahasiswa, dimana dengan sengaja kita
memasukkan segala hal yang dipelajarinya di perguruan tinggi.
C. Fungsi
Menyimpan (Storage)
Fungsi kedua
dari ingatan adalah mengenai penyimpanan (penyimpanan terhadap apa yang telah
diproses dalam encoding, apa yang dipelajari atau apa yang
dipersepsi). Sesuatu yang telah dipelajari biasanya akan tersimpan dalam
bentuk jejak-jejak (traces) dan bisa ditimbulkan kembali. Jejak-jejak
tersebut biasa juga disebut denganmemory traces. Walaupun disimpan namun
jika tidak sering digunakan maka memory traces tersebut bisa
sulit untuk ditimbulkan kembali bahkan juga hilang, dan ini yang disebut dengan
kelupaan. Sehubungan dengan masalah retensi dan kelupaan, ada satu hal yang
penting yang dapat dicatat, yaitu mengenai interval atau waktu antara
memasukkan dan menimbulkan kembali.
Masalah intercal dapat dibedakan atas lama
interval dan isi interval:
1. Lama
interval, yaitu berkaitan dengan lamanya waktu pemasukan bahan (act of
remembering). Lama interval berkaitan dengan kekuatan retensi. Makin lama
intervalnya, makin kurang kuat retensinya, atau dengan kata lain kekuatan
retensinya menurun.
2. Isi
interval, yaitu berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang terdapat atau
mengisi interval. Aktivitas-aktivitas yang mengisi interval akan merusak atau
mengganggu memory traces, sehingga kemungkinan individu akan
mengalami kelupaan.
Atas dasar lama interval dan
isi interval, hal tersebut merupakan sumber atau dasar berpijak dari
teori-teori mengenai kelupaan.
D. Fungsi
Menimbulkan Kembali (Retrival)
Fungsi ketiga
ingatan adalah berkaitan dengan menimbulkan kembali hal-hal yang disimpan dalam
ingatan. Proses mengingat kembali merupakan suatu proses mencari dan menemukan
informasi yang disimpan dalam memori untuk digunakan kembali bila dibutuhkan.
Mekanisme dalam proses mengingat kembali sangat membantu organisme dalam
menghadapi berbagai persoalan sehari-hari. Seseorang dikatakan “Belajar dari
Pengalaman” karena ia mampu menggunakan berbagai informasi yang telah
diterimanya di masa lalu untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi saat
ini juga.
Menimbulkan kembali ingatan yang sudah disimpan
dapat menggunakan cara:
1. Recall, yaitu
proses mengingat kembali informasi yang dipelajari di masa lalu tanpa petunjuk
yang dihadapkan pada organisme. Conyohnya mengingat nama seseorang tanpa
kehadiran orang yang dimaksud.
2. Recognize, yaitu
proses mengenal kembali informasi yang sudah dipelajari melalui suatu petunjuk
yang dihadapkan pada organisme. Contohnya mengingat nama seseorang saat ia
berjumpa dengan orang yang bersangkutan.
3. Redintegrative,
yaitu proses mengingat dengan menghubungkan berbagai informasi menjadi suatu
konsep atau cerita yang cukup kompleks. Proses mengingat reintegrativeterjadi
bila seseorang ditanya sebuah nama, misalnya Siti Nurbaya (tokoh sinetron),
maka akan teringat banyak hal dari tokoh tersebut karena orang tersebut telah
menontonnya berkali-kali.
E. Kelupaan
Kelupaan
terjadi karena materi yang disimpan dalam ingatan itu jarang ditimbulkan
kembali dalam alam kesadaran yang akhirnya mengalami kelupaan. Hali itu
dikarenakan interval merupakan titik pijak dari teori-teori tentang kelupaan.
Ada lima teori lupa, yaitu:
1. Decay
Theory (Atropi), teori ini beranggapan bahwa memori menjadi
semakin aus dengan berlalunya waktu bila tidak pernah diulang
kembali (rehearsal). Informasi yang disimpan dalam memori akan
meninggalkan jejak-jejak (memory trace) yang bila dalam jangka waktu
lama tidak ditimbulkan kembali dalam alam kesadaran, akan rusak atau menghilang.
2. Teori
Interferensi, teori ini menitikberatkan pada isi interval. Teori ini
beranggapan bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang
masih ada dalam gudang memori (tidak mengalami keausan), akan tetapi
jejak-jejak ingatan saling bercampur aduk, mengganggu satu sama lain. Bisa jadi
bahwa informasi yang baru diterima mengganggu proses mengingat yang lama,
tetapi juga terjadi sebaliknya.
Bila informasi yang baru kita
terima menyebabkan kita sulit mencari informasi yang sudah ada dalam memori
kita, maka terjadilah interferensi retroaktif. Sedangkan, bila
informasi yang kita terima sulit untuk diingat karena adanya pengaruh ingatan
yang sama, maka terjadi proses interferensi proaktif.
3. Teori
Retrieval Failure, teori ini sebenarnya sepakat dengan teori interferensi
bahwa informasi yang sudah disimpan dalam memori jangka panjang selalu ada,
tetapi kegagalan untuk mengingat kembali lebih disebabkan tidak adanya petunjuk
yang memadai. Dengan demikian, bila syarat tersebut dipenuhi (disajikan
petunjuk yang tepat), maka informasi tersebut tentu dapat ditelusuri dan
diingat kembali.
4. Teori
Motivated Forgetting, menurut teori ini, seseorang akan cenderung berusaha
melupakan hal-hal yang tidak menyenangkan. Hal-hal yang menyakitkan atau tidak
menyenangkan ini akan cenderung ditekan atau tidak diperbolehkan muncul dalam
kesadaran. Jadi, teori ini beranggapan bahwa informasi yang telah disimpan
masih selalu ada.
5. Lupa
Karena Sebab-sebab Fisiologis, para peneliti sepakat bahwa setiap
penyimpanan informasi akan disertai berbagai perubahan fisik di otak. Perubahan
fisik ini disebut engram. Gangguan pada engram ini akan
mengakibatkan lupa yang mengakibatkan amnesia. Bila yang dilupakan adalah
berbagai informasi yang telah disimpan beberapa waktu yang lalu, yang
bersangkutan disebut menderia amnesia retrograd. Bila yang
dilupakan adalah informasi yang baru saja diterimanya, maka orang tersebut
menderita amnesia anterograd.
F. Beberapa
Eksperimen Mengenai Ingatan
Beberapa metode yang digunakan
dalam penelitian ingatan dapat dikemukakan sebagai berikut:
1. Metode
dengan melihat waktu atau usaha belajar (the learning time method)
Metode ini
merupakan metode penelitian ingatan dengan melihat sejauh mana waktu yang
diperlukan oleh seseorang untuk dapat menguasai materi yang dipelajari dengan
baik, seperti dapat mengingat kembali materi tersebut tanpa kesalahan.
Misalnya
seseorang yang disuruh mempelajari suatu syair lagu dan orang tersebut harus
menimbulkan kembali syair tanpa ada kesalahan. Bila kriteria ini telah
terpenuhi, maka diukur waktu yang diperlukan hingga mencapai kriteria tersebut.
Individu yang satu lebih cepat daripada individu yang lain, tetapi ada pula
yang lambat. Hal tersebut menunjukkan bahwa waktu atau usaha yang dibutuhkan
oleh seseorang berbeda-beda sesuai dengan kemampuan masing-masing.
2. Metode
belajar kembali (the relearning method)
Metode ini
merupakan metode yang berbentuk dimana suatu individu disuruh mempelajari
kembali materi yang telah dipelajari sampai pada suatu kriteria tertentu.
Dalam relearning, untuk mempelajari materi yang sama untuk kedua
kalinya membutuhkan waktu yang relatif lebih singkat dibanding dengan pertemuan
pertama.
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa semakin sering dipelajari, semakin singkat waktu yang
dibutuhkan untuk mempelajarinya, dan semakin banyak materi yang dapat diingat
dengan baik, dan makin sedikit materi yang dilupakan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa prosesrelearning ada waktu yang dihemat untuk disimpan. Oleh
karena itu metode ini disebut juga dengan metode saving method.
3. Metode
rekonstruksi
Metode ini
menugaskan individu untuk mengkronstruksi kembali materi yang telah diberikan
kepadanya. Dalam mengkonstruksi kembali dapat diketahui waktu yang digunakan,
kesalahan-kesalahan yang diperbuat, sampai pada kriteria tertentu. Contohnya
seperti bermain puzzle.
4. Metode
mengenali kembali (recognition)
Dalam metode
ini penelitian dalam memori ditekankan pada recognition(mengenal
kembali). Jadi subjek diminta untuk mempelajari materi kemudian materi tadi
disajikan ulang dengan penyertaan materi lain. Adanya materi lain untuk mentes
subjek apakah ia mampu mengenal kembali materi yang telah dipelajari sebelumnya
diantara materi-materi lain yang disajikan.
5. Metode
mengingat kembali
Dalam metode
ini yang ditekankan adalah proses recall (mengingat kembali)
terhadap apa yangtelah dipelajari sebelumnya. Misalnya pada tes yang berbentuk
essai atau pada tugas-tugas pengarang dimana subjek diminta untuk mengingat
kembali peristiwa atau pengalaman yang dialaminya.
6. Metode
asosiasi berpasangan
Metode ini
mengambil bentuk subjek disuruh mempelajari materi secara berpasang-pasangan.
Untuk mengetahui sejauh mana kemampuan mengingat apa yang telah dipelajarinya,
maka dalam evaluasi, salah satu pasangan digunakan sebagai stimulus, dan subjek
disuruh menampilkan kembali (baik recall maupun recognition).
Sumber:
Untukku. Proses mengingat. http://www.untukku.com. Utami. Teori ingatan. http://utamitamii.blogspot.co.id.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar